Dalam sebuah hadist, menceritakan tentang dua orang saudara, seorang sangat kuat beribadah kepada Allah dan seorang lagi selalu berbuat maksiat dan kejahatan. Suatu hari, saudara yang kuat beramal ibadah kepada Allah telah bercita-cita untuk melihat iblis di tempat ibadahnya. Suatu hari ketika dia sedang duduk sendirian maka datanglah syaitan dengan berkata:
"Sayang sekali, engkau telah menghabiskan dan mensia-siakan empat puluh tahun umurmu karena itu rasakanlah kenikmatan dunia dan ikuti kehendak dan keinginanmu. Kemudian kembalilah engkau bertaubat serta membuat ibadah kepada Allah pula. Jadi tiadalah engkau merugi dalam dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun lagi Penyayang."
Mendengar kata-kata iblis yang lembut itu maka hati dan pendiriannya telah berubah, katanya:
"Benar juga kata-kata syaitan itu, aku telah merugikan diriku sendiri beberapa lama. Baiklah aku turun ke bawah, mendapatkan saudaraku supaya dapat aku bersama-samanya memuaskan nafsu keinginan dan keduniaan selama dua puluh tahun, kemudian aku akan bertaubat dan kembali beribadah kepada Allah di dalam umurku yang dua puluh tahun lagi itu." Selepas dari itu dia pun turun ke bawah dengan niat untuk melakukan kejahatan dan kemaksiatan kepada Allah. Adapun saudaranya yang seorang lagi yang selalu melakukan kemaksiatan dan kejahatan itu menyadari kesalahan yang telah dilalukannya. Pada suatu hari dia mendapati dirinya di dalam seburuk-buruk keadaan. Dilihatnya badannya serta pakaiannya telah kotor berlumuran dengan najis serta terlantar pula di atas debu tanah. Sewaktu dia sadar itu, maka berkatalah hatinya:
"Oh... sia-sianya. Oh., ruginya aku. Sudah habis umurku di dalam dunia maksiat, aku telah merusak diri sendiri serta bodoh, sedangkan saudaraku itu sedang menikmatan beribadah kepada Allah dan akan memperolehi syurga Tuhan. Tetapi aku., nerakalah tempat tinggalku. Demi Allah, aku bertaubat aku akan naik ke atas bersama saudaraku untuk mengerjakan ibadah dan berbakti kepada Allah. Semoga Allah akan mengampuni segala dosanya." Maka diapun naiklah ke atas dengan niat untuk bertaubat sedangkan saudaranya itu pula turun dengan niat untuk melakukan kerja-kerja maksiat dan kerja-kerja yang dimurkai Allah. Tiba- tiba sewaktu dia hendak turun maka dia tergelincir kakinya lalu jatuh di atas adiknya bertimpa-timpa. Akhirnya kedua-duanya itu pun mati di situ juga.
Di hari akhirat nanti kedua saudara itu akan dibangkitkan menurut niatnya. Yaitu yang ahli ibadah akan dibangkitkan atas niat maksiat, dan adiknya pula akan dibangkitkan atas niat berbakti kepada Allah sebagaimana sabda Nabi Saw:
‘Akan dibangkitkan tiap-tiap hamba menurut keadaan matinya." (baik atau buruk). Di samping itu anggaplah syaitan itu sebagai musuh selama-lamanya sebagaimana firman Allah:
"Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagi kamu."
Semua orang tahu syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kita, tetapi adakah semua orang tahu bahwa hari ini banyak sekali orang yang mengikuti langkah-langkah syaitan. Hari ini syaitan merajalela dengan berbagai kegiatan maksiatnya di tempat-tempat judi, kelab-kelab malam dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment