Pada zaman kejayaan kekhalifahan Islam dulu, hiduplah seorang bernama Isa bin Musa, ia adalah seorang lelaki yang rupawan, gagah, dan kaya raya, ia mencintai seorang wanita yang selama ini ia kagumi, wanita itu pun terkenal dengan kecantikannya.
Pada suatu ketika ia berhasil menundukkan hati wanita tersebut, bahkan wanita itu pun sangat mencintai Isa bin Musa. Tidak lama kemudian, mereka berdua melangsungkan perrnikahan dan resmi menjadi suami istri.
Tak henti-hentinya Isa bin Musa mengagumi istrinya. Setiap hari ia memujinya dengan melantunkan syair-syair cinta. Hingga pada suatu ketika di sore menjelang Maghrib, seperti biasa sang istri berdandan untuk suaminya.
Pada saat itu Isa bin Musa berkata, “Wahai istriku, berdandanlah yang cantik melebihi cantiknya bulan purnama, jika sampai wajahmu kalah cantik dengan bulan purnama maka engkau aku jatuhkan talak tiga!”
Sang istri pun kaget dan menegur suaminya, “Celaka, apa yang engkau ucapkan, mustahil aku lebih cantik dari rembulan. Bukankah bulan purnama terlalu indah dariku? Malam ini engkau tidak boleh menjamahku karena aku telah kau talak.”
Sang istri pun menangis, Isa pun sedih dan sadar karena telah keterlaluan dalam memuji, la pun bingung dan takut kehilangan istri cantiknya. Kemudian ia berniat mencari solusi dari khalifah yang berkuasa.
Mendengar pengaduan rakyatnya, khalifah pun kemudian mengumpulkan para ulama besar dari penjuru negeri untuk memberikan fatwa. Maka terkumpullah sekitar 200 ulama. Setelah permasalahan diajukan, maka ke 199 ulama sepakat bahwa ucapan Isa bin Musa itu adalah jatuh talak tiga dan istrinya lepas dari Isa, dengan alasan bahwa bulan purnama terbukti lebih cantik dari istri Isa bin Musa, hanya tinggal satu ulama yang belum memberikan pernyataan.
Khalifah pun menegur ulama tersebut, “Kenapa Anda diam? Apakah Anda memiliki pendapat lain?” Ulama itu pun bangkit dan membaca surat at-Tin ayat 4, Sesungguhnya kami Telah menciptakan n anusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian ia menjelaskan, “Menurut hemat saya ayat itu cukup menunjukkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang paling indah, dan jauh lebih indah dibanding bulan purnama."
Hikmah Berhati-hatilah dengan pujian, tidak semua pujian itu indah. Bisa jadi pujian itu akan menjadi bumerang yang sangat mematikan. Jangan berlebihan dalam memuji dan jangan berlebihan dalam menghina karena bisa jadi lawan menjadi kawan dan kawan akan menjadi lawan.
Sumber: Buku 30 Kisah Islami sumber Kebijaksanaan Hidup
No comments:
Post a Comment