Ada getar hati yang menggerakan air mata ini mengalir, ketika kultum seorang rekan menyampaikan tentang sahabat seperjuangan Rasulullah SAW, “Syaidina Abu Bakar ash siddiq”.
Betapa cintanya beliau terhadap Rasulullah SAW, ketika hijrah dari Makkah ke Madinah secara sembunyi-sembunyi menghindari kejaran musuh-musuh Islam. Ketika itu waktu sudah larut malam tiba dan beristirahat…
ada sebuah gua yang ditemukan, kemudian “Syaidina Abu Bakar ash siddiq” langsung mencegah Rasulullah agar tidak masuk duluan, Syaidina Abu Bakar menjaga jikalau sesuatu terjadi biarlah dia yang menanggung terlebih dahulu, ditemukan dalam gua tersebut dengan kondisi aman, dilepaskanlah baju “Syaidina Abu Bakar” sebagai alas untuk tidur, dilihatnya ada tiga lubang yang harus ditutup tetapi baju beliau hanya bisa menutupi dua lubang saja…
setelah itu beliau meminta Rasulullah untuk istirahat dan tertidurlah Rasullah dipaha “Syaidina Abu Bakar ash siddiq”. Di tengah lelahnya menjaga Rasulullah, tiba-tiba dari lubang yang tidak tertutup tadi masuklah binatang berbisa, beliau coba halangi dengan kakinya tetapi binatang tersebut langsung mengantuk kakinya dan dengan cepat racun menyebar kesetiap pembuluh darah, melihat betapa Rasulullah begitu lelalapnya tidur tidak berani untuk membangunkan….. ditahannya sakit yang tiada tara tersebut, meneteslah air mata beliau… dan mengenai Rasulullah SAW, terbangun Rasulullah dan melihat “Syaidina Abu Bakar ash siddiq” dan bertanya, kenapa engkau meneteskan air mata ya sahabatku….???? “Syaidina Abu Bakar ash siddiq” menjawab aku terantuk binatang berbisa di kakiku, seketika Rasulullah mengobati “Syaidina Abu Bakar ash siddiq” dengan meludahi kaki yang terkena bisa tadi sehingga menjadi sembuh.
Betapa cintanya sahabat Rasulullah “Syaidina Abu Bakar ash siddiq” sehingga dalam keaddan yang sekarat menahan bisa masih selalu ingin mejaga pemimpin yang mulia Rasulullah SAW.
Ya… Rasulullah maafkan kami jikalau sampai detik ini hati ini belum tergerak mencintaimu.....ketika Engkau dihina......, maaf kami…. Ya Rasulullah.
No comments:
Post a Comment