Aku bahagia karena telah menemukan kesejatian dalam hidup ini. Aku bahagia karena aku tahu kemana aku harus melangkah. Tidak ada yang bisa menghalangiku. Aku bahagia mendapat “ujian”. Bagiku tidak ada yang namanya musibah. Semua ujian ini adalah sebuah gurauan dari Tuhanku. Dia memang suka bercanda dan membuatku senantiasa tersenyum. Aku ingin berbagi kebahagiaan ini dengan semua orang. Aku ingin melihat mereka semua tertawa riang menikmati gelombang samudera kehidupan. Bagaikan seorang peselancar yang bermain-main di atas ombak besar. Riuh rendahnya peristiwa membuatku seperti anak kecil yang bermain ayunan. Kadang di atas kadang di bawah. Warna warni kehidupan membuatku terkagum-kagum. Betapa gerakan-Mu senantiasa mempesona. Aku ingin selalu di belakang-Mu menghadapi semuanya. Aku ingin menikmati nyamannya bersandar pada-Mu.
Tapi aku sedih jika...
Aku sedih jika telah membuat-Mu berpaling dariku. Jika aku mulai menjauh dari-Mu, itulah musibah yang sesungguhnya. Aku sedih jika telah mengecewakan-Mu.
Dan aku pun takut...
Aku takut karena aku tidak tahu
dimana aku akan berakhir. Hanya ada dua pilihan, kekal di surga atau kekal di neraka (QS.2:80-82). Tidak ada pilihan ketiga. Setiap shalat, itulah yang selalu aku keluhkan pada-Mu. Aku meratap, memohon, menangis. Duhai Yang Maha Pengasih, tempatkan aku di tempat yang baik. Peliharalah aku dari kekalnya siksa neraka. Kepada siapa lagi aku mesti berharap selain hanya kepada-Mu.
No comments:
Post a Comment