“Sesungguhnya seseorang melaksanakan shalat selama ENAM PULUH TAHUN, akan tetapi SATU shalat pun TIDAK DITERIMA baginya. Mungkin ia menyempurnakan ruku’ tetapi ia tidak menyempurnakan sujud, dan menyempurnakan sujud akan tetapi tidak menyempurnakan ruku’.” (H.R. Abul Qasim)
=> Renungkan! 60 tahun pada masa sekarang berarti seumur hidupnya => tidak diterima satu pun => hisabnya amatlah berat => siksa akhirat (pasti). Padahal siksa akhirat itu sangat-sangat keras. Hayati kembali 5 tulisan pokok terkait siksa akhirat yang telah disampaikan.
“Sejelek-jelek manusia mencuri adalah orang yang tidak menyempurnakan ruku’nya dan sujudnya.” (H.R. Ahmad)
“Sesungguhnya seorang hamba menunaikan shalat, dan barangkali TIDAK DICATAT kecuali sepersepuluhnya, atau sepersembilannya, atau seperdelapannya, atau sepertujuhnya, hingga habis bilangan yang terakhir.” (H.R. An-Nasa’i)
=> Tentu hal di atas terjadi karena tingkat kekhusyu’an yang berbeda. Sebenarnya 2 dalil (H.R. Abul Qasim & H.R. An-Nasa’i) di atas sudah sangat cukup menjadi alasan betapa pentingnya Tips Rahasia Khusyu’ Dalam Sholat.
Sehingga shahabat Ali pun berkata bahwa “Amal yang paling baik adalah perbuatan seikhlas-ikhlasnya untuk mecari ridho Allah dan DICATAT oleh Allah”. Menunjukkan bahwa banyak amal-amal yang ‘tidak dicatat’ karena amal tersebut rusak/ cacat karena satu atau berbagai sebab.
Hassan bin ‘Athiyah berkata, “Dua orang melakukan shalat yang sama, tetapi perbedaan keutamaan antara keduanya bisa SEJAUH LANGIT DAN BUMI ...”
“... Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (Q.S. Al-Baqarah 238)
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya.” (Q.S. Al-Mu’minuun: 1-2)
Dan tentu pembaca yang budiman telah mengerti bahwasanya sholat adalah tiang agama, sholat adalah amal yang pertama kali dihisab, dan sholat itu pada mulanya diperintahkan sampai 50 kali karena amat pentingnya . Maka, hanya satu kalimat yang bisa disimpulkan: “Jangan main-main dengan sholat Anda!”
(untuk dimengerti, mengerti artinya paham, paham artinya menghayati, menghayati artinya membawa perbaikan, DAN AGAR tidak meninggalkan shalat sunnah rowatib yang mana dapat menambal cacatnya sholat fardhu)
Syukran atas pengingatnya, astaghfiruLlaaH begitu sering saya shalat tanpa khusyu. Semoga Allah membuka jalan untuk saya dan kita semua untuk bisa shalat dengan khusyu dan ridhaNya, aamiin.
ReplyDeleteseo@ makasih kunjungannya masbro.
ReplyDelete