21 January 2013

Bukankah Dia Suami Orang ?

Fenomena facebook, ”sekiranya engkau sudah tau bahwa itu adalah suami orang, kenapa pula masih suka berkomunikasi hingga bersenda gurau dengan suami orang”

Ada yang mengatakan bahwa cinta itu buta. Benarkah?

Ada yang mengatakan bahwa cinta itu anugrah. Benarkah?
Ada pula yang mengatakan bahwa cinta itu dari mata turun ke hati. Benarkah?
Ada juga yang mengatakan bahwa cinta itu rela berkorban, suci, saling menerima kekurang . . . . .bla,,bla,,bla,,

Terserah seperti apa kau mau mendefinisikan tentang cinta. Karena pengertian cinta di dalam dirimu sendiri juga kadang berubah-ubah. Kadang ketika hatimu sedang bahagia, kau mengatakan cinta itu adalah A, namun ketika hatimu sedang sedih, kau mengatakan cinta itu adalah B.

Sulit bagi kami mendefinisikan tentang cinta.
Cinta tak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata, tetapi cinta hanya dapat dirasakan dengan hati.

Ya, Karena hatilah yang lebih mengetahui, meskipun kadang lisan ini begitu kuat untuk berbohong.

Terkait masalah cinta. Pernah ada satu pertanyaan “siapa yang tidak pernah jatuh cinta di dunia ini?”
Lagi lagi, hanya hatimu yang bisa menjawabnya. Cinta disini lebih dikhususkan pada cinta fitrah antara lawan jenis. Perasaan cinta antara si Fulan dengan Fulanah.

>> Ternyata jatuh cinta itu mudah

Kami tak pernah menyalahkan situs jaringan ini, karena di layanan dunia maya ini pula kami banyak menemukan saudara seiman, saudara semanhaj. Dimana dengan itu, kami dapat banyak bertukar info, bertukar ilmu.
Pernah disuatu kesempatan, masih dalam ranah “facebook”, kami menemukan seorang akhwat yang begitu serius berbicara masalah agama dengan seorang ikhwan. Sang akhwat bertanya masalah ini, masalah itu, kemudian sang ikhwan menjawabnya.

Keesokan harinya lagi, sang akhwat terus bertanya tentang ilmu agama yang tidak ia ketahui, kemudian sang ikhwan menjawabnya lagi. Begitulah seterusnya, hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun lamanya. Tak sadar jika diri mulai terjebak perangkap syaitan.
Yang awalnya saling tukar ilmu agama, kemudian beranjak ke maslah pribadi.
Disinilah kami baru tau, ternyata hati seorang wanita itu begitu gampang tertarik dengan seorang laki-laki karena kepintarannya.

>>ini adalah kisah yang memiriskan hati

Akun sebuah facebook bisa dimiliki oleh siapa saja. Baik yang masih lajang ataupun telah menikah. Dalam sebuah catatan di dunia maya, kami pernah dapati keluhan hati seorang ummahat yang mengatakan bahwa suaminya sering menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di depan layar facebook. Sampailah akhirnya diketahui bahwa suaminya sedang dekat dengan seorang akhwat. Kami sedikit meragukan apa yang ia sampaikan, namun keraguan itu terjawab sudah ketika mata kami menyaksikan sendiri bagaimana pergaulan ikhwan dan akhwat di dunia maya. Ada yang saling bertukar ilmu, ada pula yang saling berdebat, ada pula yang saling bersenda gurau. Tak peduli masalah status.
Awalnya hanya bercerita tentang masalah agama. Namun lama-kelamaan akan bertanya ke masalah pribadi. Semakin hari semakin dekat, bersenda gurau, hingga tak jarang suara bebek pun keluar dipercakapan mereka. Seperti inilah bunyinya “wkwkwkwkwk”

Kadang ada juga akhwat yang bertanya, “ya akhi, apakah istri akhi tau tentang diri ana?”
Dengan gampang sang ikhwan berkata, “tidak tau”

Masya Allah, kami miris dengan keadaan seperti ini. Ternyata begitu banyak saudara kita yang terjerat perangkat syaitan di dalam dunia maya ini.

Di dunia maya pula, banyak suami yang menyembunyikan pertemanannya dengan seorang wanita, begitu pula sebaiknya.

Dan yang lebih membuat miris lagi, kami sadar bahwa yang melakukan ini adalah orang-orang yang paham dengan agama, namun sulit terlepas dari jeratan syaitan.

Disinilah kami merasa, betapa besar fitnah yang disebabkan oleh wanita.

Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”

Yaa akhowat fillah, sungguh ini adalah nasehat untuk kita semua.
Begitu banyak kami dapati curahan hati dari para ummahat.

Yaa akhowat, sekiranya kau sudah tau bahwa itu suami orang, tak perlulah kau berteman akrab dengannya. Tak perlu pula kau berkomunikasi secara sembunyi-sembunyi dengannya.

Yaa akhowat, jika kau telah menikah nanti, kamipun meyakini, bahwa kau tak akan rela jika suamimu dekat dengan seorang wanita tanpa sepengetahuanmu.
Maka bayangkanlah jika posisimu seperti itu.

Yaa akhowat, kamipun paham jika kita begitu haus akan ilmu. Namun keadaan haus akan ilmu tidaklah menjadikan diri kita menjadi penyebab kehancuran rumah tangga orang lain.
Jika kau haus akan ilmu, datangilah majelis-majelis ilmu yang tebuka. Jangan mendatangi suami orang secara tertutup.

Pahami kembali lmu-ilmu agama yang kita dapati.
Pahami kembali bagaimana cara islam mengatur tata cara komunikasi dengan lawan jenis.
Tak pernah ada kata terlambat untuk bertaubat.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illa ha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.

No comments:

Post a Comment