06 January 2013

Dahsyatnya Api Neraka !

Diriwayatkan dalam suatu hadits, sesungguhnya ketika Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Jibril untuk mengambil api kepada Malaikat Malik, yang kemudian api itu diberikan kepada Nabi Adam as., sehingga Nabi Adam as. bisa memasak makanan dengan api, maka berkatalah Malaikat Malik: "Wahai Jibril, berapakah api yang kamu butuhkan?". Malaikat jibril menjawab: "Aku membutuhkannya sebesar buah kurma". Lalu Malaikat Malik berkata: "Wahai Jibril, andaikata aku memberikan api itu kepadamu sebesar BUAH KURMA, maka akan HANCURLAH TUJUH LANGIT, DAN TUJUH BUMI karena dari panasnya api itu".

Malaikat Jibril berkata: "Kalau begitu sebesar BIJINYA". Maka Malaikat Malik berkata: "Kalau aku memberikan apa yang kau inginkan, maka tidak akan turun hujan biar hanya setetes, dan juga tumbuh-tumbuhan tidak akan bisa tumbuh di bumi".

Malaikat Jibril melapor: "Ya Tuhanku, seberapakah api yang harus aku ambil?". Lalu Allah SWT berfirman: "Ambillah kira-kira sebesar semut kecil". Kemudian Malaikat Jibril mengambil api sebesar SEMUT KECIL, lalu mencelupkan api itu ke dalam sungai sebanyak 70 KALI.

Selanjutnya Malaikat Jibril membawa api itu kepada Nabi Adam as. Lalu Malaikat Jibril meletakkan api itu di atas gunung yang tinggi, maka GUNUNG ITU MENJADI HANCUR, kemudian Malaikat Jibril MENGEMBALIKAN API yang sebesar semut itu ke tempatnya, yaitu neraka. Dimana masih tersisa asap api itu di beberapa batu dan besi, sampai pada hari kita ini, maka api yang ada ini, adalah dari ASAP api neraka yang sebesar SEMUT TADI. Maka ambillah dia sebagai pelajaran, wahai orang-orang mu'min.

Api neraka sebesar "buah kurma" saja pasti menhancurleburkan tujuh langit dan tujuh bumi! Api neraka sebesar "biji kurma" saja pasti berdampak tidak akan ada kehidupan sedikit pun! Api neraka sebesar "SEMUT KECIL yang telah DICELUPKAN ke dalam sungai 70 KALI" saja pasti menghancurkan gunung yang tinggi! Baru "BEKAS atau SISA ASAP api sebesar semut kecil yang telah dibasuh air 70 KALI" adalah panasnya api dunia!!!

No comments:

Post a Comment